STRATEGI PENINGKATAN KINERJA LINGKUP KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTA

Authors

  • Natardi Kementerian Agama Kota Sungai Penuh

DOI:

https://doi.org/10.54583/apic.vol5.no1.78

Keywords:

Strategi, Kinerja, Birokrasi

Abstract

Birokrasi di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota masih terlihat corak yang berlandaskan pada hubungan atasan serta bawahan (patron client), adanya bawahan diharapkan mampu mengerjakan perintah sesuai harapan pimpinan. Akibatnya, bawahan selalu bergantung pada atasan. Budaya patronase menanamkan sikap ewuh pakewuh yang tidak normal pada atasan. Reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Agama yang dicanangkan di dalam berbagai butir tata pemerintahan yang baik, juga belum mampu mengatasi berbagai persoalan yang terjadi seperti korupsi merajalela hampir di semua sektor, efisiensi dan efektifitas kerja yang rendah, rekrutmen calon Pegawai Negeri Sipil yang masih melahirkan sumber daya manusia birokrat yang kurang berkualitas, sistem penempatan aparatur dalam jabatan yang perlu ditinjau ulang karena terkesan kurang memperhatikan kompetensi dan persoalan lain yang mempengaruhi meningkatnya kinerja aparatur. Wajah birokrasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota akan terwakili dalam produk, berupa standar pelayanan publik yang riil dilaksanakannya. Di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota masih terlihat belum adanya budaya pelayanan publik yang berorientasi pada kebutuhan pelanggan (service delivery culture). Sebaliknya, birokrat serta politisi telah terobsesi guna mengubah birokrasi menjadi area pemerintahan serta kekuasaan (power culture). Akibatnya, ketidakpuasan serta kekecewaan publik pada birokrasi akan berlangsung lama. Pola semacam ini perlu dirobah agar pelayanan birokrasi dan kinerja dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, sehingga kinerja birokrasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dapat meningkat menuju kinerja birokrasi yang melayani kepentingan masyarakat. Ke depan diharapkan dengan adanya reformasi budaya kerja membuat produktifitas aparatur birokrasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota menjadi meningkat, sehingga menjadi aparatur yang kompetitif dalam menyambut era globalisasi.

References

Buyung, B. (2010). Manajemen Pelayanan Publik. FISIP UI.

Darmawan, C. (2006). Transparansi Birokrasi Menuju Birokrasi yang Sehat. PKPPW UNPAD.

Fakhri, Z. (2007). Manusia dan Budaya Kerja dalam Organisasi. Zoints Aceh Forum.

Guno, T. (2001). Budaya Kerja: Menciptakan Lingkungan yang Kondusif untuk Meningkatkan Produktifitas Kerja. PT. Golden Terayon Press.

Handayiningrat, S. (2001). Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen. CV. Haji Masagung.

Hasibuan, M. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.

Heldrachman, S. H. (1991). Manajemen Personalia. BPFE.

Kambey, D. C. (2004). Landasan Teori Administrasi/Manajemen (Sebuah Intisari). Yayasan Tri Ganesha Nusantara.

Komarudin, K. (2003). Manajemen Berdasarkan Sasaran. Bumi Aksara.

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: a methods sourcebook. SAGE Publications, Inc.

Moekijat, M. (1991). Latihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Mandar Maju.

Moenir, M. (1987). Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Gunung Agung.

Murphy, M., & Louis, L. (1999). Organizational Behavior: Individual, Groups and Organization. Prentice Hall.

Nawawi, H. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Gajah Mada University Press.

Ndraha, T. (2005). Teori Budaya Organisasi. PT. Rineka Cipta.

Osborn, O., & Plastrik, P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE.

Pamungkas, S. B. (2003). Dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dan IPTEK Mengatasi Kemiskinan, Mencapai Kemandirian. Sarasehan Teknologi.

Raco, J. (2010). Metode penelitian kualitatif: jenis, karakteristik dan keunggulannya. https://doi.org/10.31219/osf.io/mfzuj

Robin, S. P. (2003). Perilaku Organisasi, Alih Bahasa Tim Indeks. PT. Indeks Gramedia Group.

Sedarmayanti, S. (2010). Good Governance: Membangun Sistem Manajemen Kinerja guna Meningkatkan Produktivitas. Mandar Maju.

Siagian P., S. (2002). Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja. Rineka Cipta.

Siswanto, B. (1989). Manajemen Tenaga Kerja. Sinar Jaya.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Alfabeta.

Tim Penyusun. (2002). Pedoman Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara. Kementerian PAN-R.

Downloads

Published

2022-06-30

Issue

Section

Articles